Mungkin bagi sebagian orang mendengar kata solven cukup asing di telinga. Tapi ternyata itu sering digunakan sehari-hari. Solven dapat kita temukan dalam parfum, deterjen, cat kuku, tinta, pewarna rambut dan lain sebagainya.
Jadi apakah solven itu? Kata ini berasal dari Bahasa Inggris yang berarti pelarut. Solven berasal dari Bahasa latin Solvere yang artinya ‘melonggarkan’. Solven melarutkan dan mendispersikan lemak, minyak, cat, dan lain-lain. Beberapa solvent merupakan produk hidrokarbon turunan minyak bumi yang dihasilkan oleh kilang minyak.
Mengapa solven diperlukan dalam contoh produk-produk di atas? Yah karena produk-produk tersebut bahan dasarnya berbentuk padat sehingga perlu dilarutkan untuk digunakan. Ada juga yang berasal dari bahan cair kimia lainnya yang perlu pelarut tambahan agar mencapai fungsi yang diharapkan.
Pelarut ada berbagai macam seperti golongan Hidrokarbon Aromatik (Tolena, Xylenatoluena, Benzene dll). Pelarut tolena biasa digunakan sebagai pelarut thinner, cat, industry pestisida, bahan tambahan produk kosmetik, industri plastik, disinfektan, tinta, lem, dan lain-lain.
Kemudian golongan pelarut lainnya: aldehida, eter, alkohol, keton, glikol, hidrokarbon alifatik, hidrokarbon terhalogenisasi, dan lain-lain. Parfum biasanya dilarutkan dengan alkohol.
Apa Saja Bahaya yang Dapat Terjadi?
Pelarut-pelarut tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan (terhirup), tertelan (ingesti), dan kontak langsung pada kulit.
Pelarut golongan hidrokarbon aromatik mudah menguap sehingga dapat mudah terhirup oleh pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Tergantung jenisnya pelarut ini memiliki bahaya antara lain:
- Iritasi mata, kulit, tenggorokan, dan saluran napas.
- Gangguan susunan saraf pusat dan tepi
- Iritasi dan inflamasi pada paru
- Gangguan pendengaran
- Gangguan neurologis
- Gangguan sistem reproduksi
- Bersifat karsinogen
- Halusinasi
Gangguan spesifik dari pelarut Benzena pada pekerja yang terpapar secara berlebihan adalah seperti sakit kepala, mual, vertigo, dan muntah. Gangguan serius lainnya seperti Anemia dan menurunnya jumlah sel darah putih. Bila terpapar terus-menerus dengan konsentrasi tinggi dan dalam periode yang lama bisa menyebabkan kanker seperti Leukimia. Kontak dalam waktu lama dapat menyebabkan kulit rusak seperti luka bakar.
Usaha Apa yang Bisa Dilakukan?
Mengingat bahaya tersebut, penting untuk selalu sadar penggunaan alat pelindung diri, seperti respirator yang sesuai. Pantaulah ukuran paparan lingkungan kerja, di udara, air, dan tanah. Lalu lakukan pemantauan biologi untuk menilai paparan bahaya potensial di tempat kerja dan efeknya pada tubuh pekerja dengan memeriksa spesimen dari darah, urin, atau rambut. Lakukanlah Medical Checkup (MCU) secara berkala, minimal 1 tahun sekali dan pemeriksaan khusus.
Pastikan para pekerja memeriksa dan membaca data SDS/LDK sebelum menggunakan produk. Lebih baik lagi jika diganti dengan bahan bukan solven atau solven yang lebih aman. Cuci tangan yang bersih setelah bekerja dengan solven sebelum makan dan minum.
Jangan merokok, mengelas, dan membakar di daerah yang mengandung uap solven yang mengandung klorin karena dapat menimbulkan gas yang sangat beracun.
Disamping itu, solven memiliki banyak kegunaan. Solven banyak digunakan juga sebagai degreaser, yaitu untuk membersihkan kotoran oli atau sisa-sisa grease pada lantai atau peralatan industri.
RMC memiliki produk-produk solven yang aman bagi penggunanya. Contohnya adalah RMC Super Electrosafe, yaitu solven siap pakai dengan kekuatan dielektrik tinggi, dirancang untuk menggantikan solven berklorin yang sudah dilarang banyak pemerintah karena efek buruknya terhadap kesehatan. Super Electrosafe disarankan untuk membersihkan motor listrik, elektronik dan untuk degreaser umum.