Apa Itu Legionella dan Cara Untuk Mengatasinya Bagi Pelaku Industri


apa itu legionella

Tahun 2011 silam, masyarakat di Bali sempat diresahkan oleh penyebaran wabah Legionella yang sempat menjangkiti sebagian wisatawan asing. Nama penyakit ini kemudian terangkat ke berbagai media massa dan dampaknya sendiri cukup signifikan bagi industri pariwisata di Indonesia karena ancaman wabah yang dikhawatirkan semakin parah dan menurunkan angka kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.

Bakteri Legionella – Pemicunya.

Penyakit Legionella dipicu oleh bakteri bernama sama yang tingkat penyebarannya semakin aktif di dalam air terutama dalam kondisi suhu yang hangat atau panas, seperti misalnya dalam pendingin ruangan, saluran air, tangki, bak mandi.

Kawasan industri yang menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut berpotensi terserang Legionella.

Bakteri Legionella menyerang saluran pernapasan dan sangat cepat menular melalui udara dan air yang diminum.

Penyakit yang juga disebut sebagai Legionella Pneumonia atau Pontiac Fever ini memang termasuk jenis yang menyerang pernapasan dengan serangkaian gejala dan memicu penyakit-penyakit lainnya seperti batuk, demam, dan pneumonia.

Bakteri penyakit ini berkembang sangat cepat dalam air dan bahkan sering tidak disadari bersarang dalam pemukiman hingga fasilitas-fasilitas bisnis/industri semisal hotel, pemandian air panas, air mancur, sistem pendingin udara, dan parahnya lagi mengancam perangkat-perangkat medis di rumah sakit atau klinik seperti alat bantu pernapasan.

Gejala-gejala Penyakit

Orang yang terjangkit bakteri Legionella biasanya mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

  • Batuk terus menerus yang terasa nyeri di bagian dada sewaktu menarik napas dalam-dalam.
  • Nampak seperti orang bingung, khususnya penderita yang sudah berusia lanjut.
  • Nafsu makan menurun drastis, diserta rasa cepat lelah dan tidak bertenaga.
  • Persendian terasa kaku dan otot-otot terasa nyeri.
  • Kulit terasa lembab dan sering berkeringat.

Gejala-gejala tersebut semakin parah selama 4 hari hingga seminggu dan kadang tiba-tiba menghilang. Bahkan dalam beberapa kasus, penderita bisa mengalami sesak napas yang terasa menyiksa.

Bakteri ini paling cepat dan mudah menyerang lansia, khususnya perokok, atau mereka yang punya riwayat penyakit paru-paru kronis, kencing manis, kanker, gagal ginjal, penderita AIDS, dan mereka yang imunitasnya lemah akibat konsumsi obat-obatan medis.

Penanganan Penyakit Legionella

Tindakan apa saja yang harus dilakukan jika gejala-gejala penyakit ini menyerang? Biasanya untuk gejala batuk yang parah cuma bisa dibiarkan begitu saja sampai benar-benar reda. Penderita juga wajib mengenakan masker pelindung, atau sebaiknya beristirahat dalam ruangan yang bersih dan steril. Jika mengalami gejala penyakit pun harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk penanganan selanjutnya.

Risiko, Ancaman, Cara Pencegahan Penyakit Legionella bagi Pelaku Industri

Bakteri ini sangat cepat menyebar dalam lingkungan yang menyimpan potensi penularan seperti di ruang-ruang publik, tertutup, apalagi kawasan bisnis/industri.

Oleh sebab itu, Anda harus memahami apa itu Legionella dan cara untuk mengatasinya bagi pelaku industri.

Ruang yang paling rentan penyebaran bakteri adalah bangunan yang menggunakan fasilitas pendingin, dan kita tahu sendiri bahwa gedung-gedung kantor, perusahaan, perhotelan, dan hampir semua lingkup operasional harian memakai fasilitas-fasilitas tersebut.

Bakteri akan tumbuh subur dalam kondisi suhu 35 sampai 45 derajat celcius. Jadi, apakah bakteri ini tidak akan hidup dalam kondisi air suhu dingin? Sebaliknya, bakteri ini tetap hidup dan tinggal menunggu waktu sampai suhu menghangat dan berkembang biak.

Risiko dan ancaman yang kuat dalam kawasan bisnis/industri mewajibkan pelaku dan pengelolanya mewaspadainya. Sejumlah solusi pencegahan dapat diterapkan mulai dari pemakaian produk anti Legionella, pengambilan sampel air, penguatan sistem higiene/sanitasi, dan menerapkan kawasan bebas asap rokok.

Inilah beberapa solusi pencegahannya:

  1. Penggunaan Produk Anti Legionella

Sejak kasus penularan penyakit ini terekspos ke publik khususnya di kawasan perhotelan dan industri, banyak pengelolanya yang memakai produk anti Legionella sebagai tindakan pencegahan.

Tumbuh dan berkembangnya bakteri secara efektif dibasmi menggunakan produk anti Legionella dengan jenis biosida yang jangkauannya cukup luas.

Masalahnya, tipe bakteri ini hidup dan bersarang dalam segala kondisi yang punya kandungan air atau lembab. Jadi, spot-spot seperti mesin pendingin ruangan, pemanas air, kolam renang, air mancur, dapur, dan sejenisnya akan selalu potensial menjadi sarang-sarang bakteri tersebut. Tetapi penggunaan produk ini tetap direkomendasikan sebagai solusi penangkal risiko dan ancamannya.

  1. Meningkatkan Higienitas dan Sanitasi

Pengelola ruang bisnis/industri wajib menerapkan sistem higienitas dan sanitasi berkualitas. Sistem saluran air wajib dipastikan terawat dengan baik, selalu bersih, mengalir, dan tidak memicu berbagai kondisi yang mengkhawatirkan.

Tindakan pengelolaan dan perawatan sistem saluran air ini sebaiknya dikoordinasikan dari awal ketika mendirikan bangunan bisnis/industri, dengan mengandalkan tenaga ahli atau pakar sesuai kompetensinya.

Pelaku bisnis/industri juga diwajibkan melakukan tindakan pembersihan secara teratur di setiap spot khususnya yang mengandung risiko dan ancaman bakteri. Bersihkanlah dapur, kamar mandi, mesin pendingin ruangan, dan sebagainya secara teratur.

  1. Menerapkan Kawasan Bebas Asap Rokok

Para perokok berat lebih mudah terserang bakteri ini. Dan ketika bakteri sudah bersarang dalam tubuhnya, risiko penularan jadi lebih gampang dan cepat jika sering berinteraksi dan beraktivitas di ruang-ruang bisnis/industri. Solusinya adalah menciptakan ruang kerja yang bersih dari asap rokok dan kebijakan ini mesti ditetapkan secara tegas demi kesehatan bersama.

  1. Pengambilan Sampel Air

Pelaku bisnis/industri harus memastikan apakah lingkungannya steril atau sudah tercemar bakteri. Pengujian sampel air merupakan tindakan awal yang akan dilanjutkan ke serangkaian solusi preventif demi penyebaran bakteri yang dapat merugikan produktivitas bisnis/industri. Pengambilan sampel air ini pun disarankan dilakukan secara teratur, setidaknya empat bulan sekali demi memastikan hasil preventif penyebaran bakteri.

Berikan komentar:

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Hubungi Rochester Mitra Indonesia