Maintenance atau perawatan yang Anda lakukan terhadap peralatan listrik di pabrik tidak bisa disamakan dengan pemeliharaan di rumah. Pasalnya, alat-alat yang digunakan lebih kompleks dan ukurannya bisa lebih besar, terutama kalau digunakan untuk produksi barang.
Untuk mencegah kerusakan dan risiko lain yang lebih parah, pihak pabrik akan menerapkan pemeliharaan bernama preventive maintenance electrical. Kemudian, mereka juga menjadwalkan perawatan tersebut supaya usia peralatan listrik lebih panjang. Dengan begitu, pabrik tak perlu mengeluarkan bujet tambahan karena alat-alat yang mereka gunakan jarang mengalami masalah.
Mengenal preventive maintenance electrical
Preventive maintenance electrical adalah salah satu dari tiga jenis perawatan yang dilakukan terhadap peralatan listrik. Dua pemeliharaan lainnya adalah corrective maintenance electrical dan breakdown maintenance electrical.
Umumnya, preventive maintenance electrical dikerjakan electrician atau petugas atau teknisi listrik. Mereka yang bertanggungjawab memeriksa kondisi peralatan listrik dan mengambil tindakan apabila menemukan kerusakan sekecil apa pun. Pencegahan seperti ini pula yang membuat pabrik lebih sigap mengganti komponen maupun alat secara menyeluruh agar kegiatan produk terus berlangsung.
Sementara jadwal perawatan yang diaplikasikan adalah salah satu bagian panduan yang akan memudahkan teknisi melakukan tugas-tugasnya. Selain itu, beberapa spesifikasi pada mesin memang memerlukan jadwal untuk pemantauan kinerja. Masing-masing pabrik mempunyai jadwal berbeda, tetapi selalu rutin. Baik secara harian, mingguan, bulanan, triwulan, per semester, hingga tahunan.
Kategori pemeriksaan pada preventive maintenance electrical
Pada preventive maintenance electrical, pemeriksaan atau inspeksi dikategorikan menjadi dua bagian, di antaranya:
- Pemeriksaan peralatan listrik utama (major machineries)
Peralatan listrik yang masuk ke dalam kategori mesin utama adalah setiap alat atau mesin yang performanya berdampak besar terhadap kelancaran proses produksi. Jika peralatan pada kelompok ini mengalami masalah dan terlambat ditangani, bukan hanya aktivitas yang terhenti total. Pabrik juga bakal mengalami kerugian besar karena harus mengganti mesin sekaligus pesanan konsumen.
Maka dari itu, pemeriksaan terhadap mesin atau alat listrik utama selalu dilakukan secara mendalam, serius, serta teliti. Teknisi yang diterjunkan untuk inspeksi ini pun biasanya sudah berpengalaman dan mampu menemukan solusi cepat agar pabrik bisa kembali memproduksi barang.
- Pemeriksaan peralatan listrik pendukung (minor machineries)
Sesuai namanya, peralatan listrik dalam kategori mesin pendukung berfungsi untuk menunjang alat-alat di kategori mesin utama. Alat-alat listrik dalam kelompok ini, termasuk mesin cadangan, memiliki performa yang tak langsung berpengaruh terhadap produksi maupun barang yang dihasilkan. Jadi, kendala yang terjadi pada mesin pendukung tak akan serta-merta menghentikan aktivitas di pabrik.
Meski begitu, pemeriksaan berkala tetap harus dilakukan. Peralatan listrik yang bertugas sebagai mesin pendukung bisa saja mengurangi performa mesin utama kalau kerusakannya diabaikan dalam waktu lama.
Kegiatan-kegiatan dalam preventive maintenance electrical
Preventive maintenance electrical yang diterapkan terhadap peralatan listrik di pabrik terdiri atas beberapa kegiatan, di antaranya:
- Pembersihan (cleaning). Langkah ini adalah yang paling mudah dilakukan dan dijadwalkan secara berkala untuk menghindari penumpukan kotoran dan debu yang dapat mengganggu efisiensi peralatan listrik;
- Pelumasan (regreasing). Seperti mesin pada perangkat-perangkat lain, mesin yang ada di peralatan listrik memerlukukan pelumasan secara rutin. Tujuannya adalah melancarkan alat bekerja dengan lancar dan mencegah gesekan yang berpotensi merusak komponen;
- Penyetelan ulang (adjusment). Dengan penyetelan ulang yang dijadwalkan, teknisi dapat mengetahui kondisi peralatan listrik maupun komponen di dalamnya. Pengaturan ulang pun diharapkan dapat membuat kinerjanya semakin optimal;
- Penggantian komponen (replacement). Sejumlah komponen dalam peralatan listrik memiliki batas waktu atau life time yang wajib diketahui teknisi. Dengan begitu, mereka bisa segera mengganti komponen sebelum melampaui ‘tanggal kadaluarsa nya;
- Evaluasi (evaluation). Evaluasi atau analisis perlu dilakukan dalam perawatan supaya teknisi mengetahui performa hingga kendala yang pernah dialami peralatan listrik. Sehingga mereka bisa mengambil tindakan cepat saat mengalami masalah serupa;
- Pencatatan (recording). Teknisi akan melakukan pencatatan mengenai kegiatan atau hal lain yang berkaitan dengan perawatan alat listrik. Catatan tersebut akan membantu dalam tahap evaluasi atau disimpan sebagai bukti pemeliharaan.
Jenis perawatan lain untuk peralatan listrik di pabrik
Seperti yang disebutkan, preventive maintenance electrical bukan satu-satunya perawatan yang digunakan untuk peralatan listrik. Ada corrective maintenance electrical yang sifatnya memperbaiki hingga mengubah fungsi alat supaya menjadi andal.
Beberapa kegiatan yang mencakup corrective maintenance electrical adalah:
- Mengubah fungsi mesin atau peralatan listrik terhadap proses pengolahan atau produksi;
- Menyusun rancangan terhadap mesin atau komponen yang kerap mengalami kendala atau kerusakan yang cukup fatal;
- Mengganti mesin atau komponen dengan yang lebih canggih;
- Meningkatkan frekuensi perawatan terhadap alat-alat listrik tertentu yang mempunyai jam operasional di atas normal atau ekstrem;
- Menganalisis ulang peralatan listrik dengan kinerja maksimal terhadap beban yang ditanggung. Teknisi kadang mengambil langkah alternatif seperti menambah kapasitas pada peralatan listrik.
Selanjutnya, ada breakdown maintenance electrical. Sama seperti corrective maintenance electrical, perawatan ini bersifat memperbaiki serta diambil sebagai langkah akhir, yakni saat peralatan listrik di pabrik mengalami kerusakan atau kegagalan kala dioperasikan.
Sejumlah kegiatan yang masuk ke dalam breakdown maintenance electrical adalah perbaikan, penggantian, penyetelan, dan lain sebagainya terhadap peralatan listrik. Dalam hal ini, alat listrik akan dibiarkan beroperasi, sehingga teknisi bisa mengembalikan performanya seperti sedia kala.
Demikian informasi seputar perawatan-perawatan yang dilakukan terhadap peralatan listrik untuk kebutuhan pabrik. Semoga Anda dapat memberikan pemeliharaan terbaik pada alat-alat yang dipakai untuk produksi!