Bagaimana Perusahaan Menerapkan New Normal untuk Menjaga Kesehatan Pegawai?
Meluasnya wabah Covid-19 membawa perubahan besar pada semua bidang dan sektor. Tidak sedikit pelaku bisnis dan profesional mengubah strategi hingga terpaksa menghentikan usahanya semenara.
Lantas, setelah pemerintah mengeluarkan new normal sebagai protokol terbaru dalam menjalankan aktivitas di tengah pandemi, sektor sosial-ekonomi perlahan bangkit. Kebijakan baru diberlakukan untuk menjaga kesehatan sekaligus menggerakkan roda perekonomian yang sempat terpuruk. Lalu, bagaimana perusahaan beradaptasi dengan new normal tanpa membahayakan para pegawainya?
Langkah yang diambil perusahaan saat new normal
Memberikan pemahaman adalah langkah awal dan utama yang dianjurkan untuk perusahaan sebelum menerapkan new normal. Dimulai dengan informasi valid dan terkini seputar Covid-19 yang mencakup penyebaran virus, identifikasi gejala, hingga pencegahan yang bisa dilakukan untuk menekan penularan.
Kemudian, penerapan sistem untuk memantau dan melaporkan kasus Covid-19 akan membantu perusahaan dalam penanggulangan. Dalam hal ini, keberadaan teknologi akan menunjang dalam penyebaran informasi. Email, media sosial, dan aplikasi chatting adalah sejumlah platfom yang bisa dimanfaatkan mengingat kontak fisik berusaha untuk terus dikurangi.
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan perusahaan adalah pembentukan sebuah tim tanggap atau satuan tugas Covid-19. Tim tersebut harus terdiri atas pegawai-pegawai kompeten dan bertanggung jawab dalam situasi darurat. Begitu tim terbentuk, perusahaan dapat meneruskannya dengan mengimplementasikan kebijakan berikut untuk menjaga kesehatan pegawai:
- Menerapkan prosedur kesehatan
Langkah ini sudah menjadi standar yang wajib dilakukan berbagai pihak, termasuk perusahaan yang menjalankan kegiatan di gedung bertingkat. Prosedur kesehatan untuk menghadapi Covid-19 pun sudah lama dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sejak jauh-jauh hari supaya dampak yang ditimbulkan tak semakin parah.
Perusahaan bisa menyesuaikan prosedur dari WHO sesuai aktivitas dan kebutuhan. Beberapa kebijakan kesehatan mencakup pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk gedung, wajib memakai masker, membersihkan tangan (dengan air dan sabun atau hand sanitizer), hingga pelarangan berkumpul atau berkerumun.
Physical distancing menjadi hal penting lainnya yang patut diikuti, yakni dengan menjaga jarak 1-2 meter dan memasuki ruangan secara bergantian.
- Rotasi pegawai atau kerja setengah hari
Dikenal dengan flexi work, rotasi atau shift pegawai adalah langkah yang sudah diambil sebagian perusahaan untuk mengurai kepadatan di kantor. Sistem rotasi dianjurkan untuk perusahaan yang memperkerjakan banyak pegawai, tetapi mempunyai ruang kerja terbatas.
Sebagai contoh, para pegawai dari divisi pemasaran masuk pada minggu pertama, lalu divisi teknologi masuk pada minggu berikutnya. Strategi lainnya yang bisa diambil perusahaan adalah menerapkan kerja setengah hari dengan meminta divisi yang mampu mencapai target untuk meneruskan tugasnya di rumah.
- Meneruskan program work from home
Mempertimbangkan risiko tinggi dan prospek yang mengabur, sejumlah perusahaan mengambil keputusan besar dengan penerapan work from home hinga akhir 2020. Salah satu contohnya adalah Twitter yang mengubah pola kerja akibat Covid-19. Perusahaan microblogging ini membebaskan para pegawai bekerja sampai waktu yang belum ditentukan. Lain cerita dengan Barclays dan Microsoft yang mengakhiri masa work from home pada Oktober 2020.
Work from home memang terdengar efektif, tetapi harus disesuaikan pula dengan tujuan serta strategi yang sudah disiapkan sebelumnya. Jika sebagian target sudah tercapai, perusahaan bisa mengaplikasikan work from home maksimal hingga akhir tahun, sementara yang kesulitan dapat mengambil opsi alternatif seperti pembatasan jam kerja dan flexi work.
- Menyediakan makanan sehat untuk pegawai
Perusahaan yang menyediakan kantin dapat menunjang kesehatan karyawan dengan mengganti menu. Sediakan makanan dan minuman yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Sabina Valentine selaku pakar nutrisi dari Universitas Alberta di Kanada mengungkapkan bahwa camilan sehat seperti potongan buah dan sayur termasuk yang direkomendasikan untuk dikonsumsi selama pandemi.
Konsumsi sayur dan buah yang kaya akan vitamin C serta vitamin A akan meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus stamina untuk beraktivitas sehari-hari. Dengan begitu, pegawai bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ingin dicapai.
- Mengelola pegawai dengan software
Pengurangan kontak fisik telah mendorong sejumlah perusahaan untuk menggunakan software khusus untuk mengelola kebutuhan pegawai. Misalnya memakai payroll untuk membayar gaji dan memberikan slip sebagai bentuk laporan. Beberapa software pun memungkinkan perusahaan untuk memantau daftar presensi dan absensi pegawai sampai jatah cutinya.
Selain praktis, pemakaian software secara tak langsung membatasi interaksi fiisk di antara pegawai. Mereka tak harus berhadapan langsung dengan HRD untuk mengurus gaji maupun cuti, karena data laporan akan dikirimkan lewat email.
Jangan lupa menjaga kesehatan mental para pegawai
Perubahan drastis yang terjadi akibat Covid-19 tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental pegawai. Tak sedikit orang yang semain stres hingga depresi karena tak sanggup menyesuaikan diri dengan perubahan. Maka dari itu, selain menjaga kondisi tubuh, perusahaan harus memastikan kesehatan mental pegawai dengan langkah-langkah berikut:
Kendalikan diri. Kontrol terhadap emosi dibutuhkan pegawai untuk bisa bekerja di tengah situasi yang tak terduga. Pastikan mereka mendapatkan jatah istirahat atau jeda yang cukup untuk membantu proses pengendalian;
Adaptasi dari pikiran. Menerima situasi adalah langkah dalam adaptasi yang sebaiknya dibenamkan para karyawan. Jika pikiran sudah stabil, tak akan sulit bagi mereka untuk bisa melanjutkan pekerjaan;
Sibuk yang produktif. Menyibukkan diri adalah langkah yang dianggap efektif untuk mengalihkan perhatian dari pandemi. Perusahaan pun sebaiknya menyiapkan kegiatan produktif agar hasilnya tak mengecewakan.