Apa Itu Dispersan?


Dispersan sangat bermanfaat di bidang pembersihan. Namun seperti koin yang memiliki dua sisi, dispersan juga memiliki efek samping yang tidak bermanfaat. Mari kita lihat manfaat dan kerugian dalam menggunakan dispersan.

Apa Itu Dispersan?

Dispersan atau dalam bahasa Inggrisnya dispersant, adalah singkatan dari kata dispersing agent. Berasal dari kata dasar disperse yang berarti membubarkan, menyebarkan, memencarkan, atau memecahkan. Jadi dispersan adalah bahan kimia yang berfungsi untuk memecahkan sesuatu, yang biasanya adalah kotoran, ke ukuran yang lebih kecil sehingga mudah untuk dibilas dari permukaan.

Mungkin Anda pernah menonton film Deepwater Horizon yang dibintangi oleh Mark Wahlberg dan Kurt Russell pada tahun 2016 lalu. Film itu dibuat berdasarkan kisah nyata kejadian meledaknya kilang minyak lepas pantai Deepwater Horizon pada tahun 2010 yang mengakibatkan terjadinya korban jiwa dan salah satu bencana lingkungan hidup terburuk dalam sejarah. Namun karena film itu bukanlah sebuah dokumenter, maka isi film lebih banyak berfokus pada kepanikan dan ledakan yang terjadi. Tapi di dunia nyata, setelah kejadian itu, dispersan banyak digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak yang ada di laut.

Mengapa dispersan digunakan?

Seperti kita ketahui, minyak tidak dapat bersatu dengan air. Minyak akan mengapung di permukaan. Ini karena minyak memiliki sifat hidrofobik/hydrophobic. (Berasal dari kata hidro yang berarti air dan fobia yang berarti takut)

Dispersan umumnya mengandung surfaktan dan zat pelarut atau solven. Surfaktan/surfactant adalah singkatan dari surface active agent. Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tegangan permukaan antara 2 zat, sehingga mereka dapat bersatu. Karena itu dispersan dapat membuat minyak yang tadinya memiliki sifat hidrofobik dapat larut di dalam air. Zat pelarut berfungsi untuk melarutkan dan menyebarkan dispersan untuk menembus permukaan minyak.

Dispersan akan menembus lapisan minyak dan memecah-mecahnya menjadi partikel yang lebih kecil. Partikel minyak yang kecil itu akan terikat oleh dispersan dan akan hanyut dibawa ke bawah air. Karena sekarang ukurannya lebih kecil, partikel itu jadi lebih mudah untuk diuraikan oleh mikroba di dalam air.

Manfaatnya, minyak yang tumpah sekarang tidak lagi hanyut terbawa sampai pantai sehingga mencemari ekosistem pesisir pantai seperti rawa-rawa, hutan bakau, atau makhluk hidup di daratan. Tapi seperti tadi sudah disinggung, selain bermanfaat, ada juga efek negatifnya.

Meskipun sekarang minyak yang tumpah tidak terlihat lagi di permukaan, bukan berarti minyaknya hilang. Dispersan dan minyak yang dipecah oleh dispersan sekarang ada di bawah air menunggu untuk diuraikan oleh mikroba yang membutuhkan waktu. Selama belum diuraikan, dispersan dan minyak yang mengandung dispersan akan memberikan efek negatif terhadap lingkungan hidup air di sekitarnya seperti terhadap ikan dan terumbu karang.

Karena itu penggunaan dispersan di lingkungan hidup perlu dipertimbangkan baik-baik dan dikonsultasikan dengan kalangan berwenang setempat. Contohnya dalam kasus sebelumnya, tumpahan minyak di laut, mungkin mereka telah mempertimbangkan kerugian yang diakibatkan apabila minyak mencapai pantai dibanding kerugian akibat penggunaan dispersan yang melarutkan minyak ke bawah air.

Dalam pabrik, dispersan juga sering digunakan karena bermanfaat untuk memecah kotoran sehingga mudah untuk diangkat dari permukaan. Salah satunya digunakan untuk menjaga permukaan boiler tetap bersih dari endapan lumpur atau sludge agar tidak sampai menjadi kerak.

Solusi Dari Kami

RMC memiliki produk RMC BSC-30 yang mengandung dispersan untuk memecahkan lumpur atau sludge dan mengangkatnya dari permukaan sehingga mudah untuk di-blowdown keluar dari boiler. RMC BSC-30 akan memodifikasi dan mengubah struktur kristal lumpur atau sludge sehingga menjaganya tetap lunak dan tidak mengeras menjadi kerak.

RMC BSC-30 juga dapat meningkatkan pH air sehingga dapat digunakan juga untuk menetralkan pH air yang asam, misalnya air sisa proses de-scaling boiler yang umumnya menggunakan zat asam. Air dengan pH rendah atau asam tidak dapat langsung dialirkan ke pengolahan limbah karena dapat membunuh bakteri-bakteri yang ada di fasilitas pengolahan limbah air/waste water treatment plant (WWTP). Maka disarankan ditampung dulu, lalu tambahkan RMC BSC-30 untuk meningkatkan pH air sampai tingkat netral. Kemudian diamkan dulu, jika bisa selama 24 jam, baru dapat dialirkan dengan aman ke WWTP Anda.

Keuntungan lainnya menggunakan RMC BSC-30 adalah adanya sertifikat food safety Halal. Sehingga produk ini dapat digunakan di pabrik pemrosesan makanan, bahkan pada sistem yang mana uap yang dihasilkan boiler akan kontak dengan susu atau produk susu.

Namun seperti dispersan pada umumnya, hindari tumpahnya produk ini ke badan air secara langsung, misalnya jangan langsung dituang ke dalam sungai. Karena dispersan beracun bagi kehidupan air.

Untuk konsultasi tentang treatment boiler lainnya, silakan hubungi kami.

Berikan komentar:

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}

Hubungi Rochester Mitra Indonesia