Saat menemukan masalah dengan kotoran di tempat kerja Anda, biasanya yang terpikir hanya, ”Pakai apa ya untuk menghilangkan kotoran ini?”. Sebenarnya ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum kita memperoleh produk yang tepat untuk itu.
RMC yang sudah berpengalaman sejak 1888 dalam menyediakan produk-produk kimia pembersih merancang metode yang digunakan oleh para Counselor Sales Person (CSP) untuk mengidentifikasi produk yang cocok untuk masalah yang dihadapi oleh customer kami. Metode itu disebut SSTARRTECC yang adalah singkatan dari Soil, Surface, Time, Agitation, Rinse, Regulation, Temperature, Environment, Concentration, dan Cost. Bagaimana ini diterapkan?
1. Soil
Kita akan mencari tahu apa jenis kotoran yang dihadapi. Kotoran umumnya dibagi jadi 2, kotoran organik atau anorganik. Jenis kotoran menentukan jenis pembersih yang akan digunakan, apakah itu pembersih basa, pembersih asam, atau pembersih solven, dsb.
2. Surface
Apa jenis permukaannya? Ada permukaan yang berpori-pori, terbuat dari logam lunak seperti aluminium atau seng, plastik, keramik, dsb. Permukaan yang sensitif tentu tidak dapat menggunakan pembersih yang tajam.
3. Time
Berapa waktu yang disediakan untuk membersihkannya? Kimia pembersih membutuhkan waktu kontak yang cukup untuk meresap dan mengangkat kotoran. Jika waktu yang tersedia untuk pembersihan tidak lama, maka tentu saja dibutuhkan pembersih yang lebih kuat dari yang normal dan ini memengaruhi faktor sebelumnya, yaitu jenis permukaan. Perlu dipastikan apakah penggunaan pembersih yang sangat kuat ini akan merusak atau mengikis permukaannya.
4. Agitation
Apa itu agitation atau agitasi? Agitasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengacaukan sesuatu, seperti mengocok, mengguncang, atau menggoyang. Kalau dalam dunia pembersihan ini juga dilakukan dengan menyikat atau menggosok. Agitasi dibutuhkan dalam pembersihan untuk melepaskan kotoran dari permukaan. Kita perlu mengetahui apa jenis agitasi yang selama ini dilakukan? Apakah itu menggunakan sikat manual, semprotan bertekanan tinggi, floor scrubber, sirkulasi, atau mungkin rendaman ultrasonic? Jika kotoran tetap membandel, ada kemungkinan agitasi tidak efektif dan dibutuhkan perubahan SOP pengerjaan.
5. Rinse
Rinse adalah pembilasan. Apakah pembilasan memang dibutuhkan? Ada pembersih yang meninggalkan residu dan perlu dibilas. Bila tidak akan meninggalkan jejak dan dapat menjadi kotoran yang baru. Tapi ada situasi lain yang justru tidak boleh dilakukan pembilasan, misalnya saat membersihkan panel listrik.
6. Regulation
Apakah persyaratan regulasi yang dibutuhkan? Pabrik pemrosesan makanan umumnya membutuhkan pembersih yang bersertifikat Food Safety seperti NSF atau Halal. Pertimbangkan juga regulasi atau peraturan Kawasan mengenai pembuangan limbah hasil pembersihan. Apakah mungkin diperlukan pembersih yang ramah lingkungan dan bersertifikat EcoLogo.
7. Temperature
Suhu berperan penting dalam pembersihan. Banyak pembersih bekerja lebih efektif di suhu panas, namun ada jenis-jenis pembersih yang justru dapat mengeluarkan gas berbahaya jika dicampur atau diencerkan dengan air panas. Ini juga perlu pertimbangan yang baik karena kita mau bekerja sesuai dengan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
8. Environment
Lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan. Jangan sampai sewaktu kita membersihkan sesuatu, yang dilakukan hanyalah memindahkan kotoran ke tempat lain, atau menyebabkan kotoran baru di sekitarnya. Misalnya, sewaktu membersihkan AC cassette di plafon, jangan sampai pembersih yang digunakan malah merusak lantai marmer yang ada di bawahnya.
9. Concentration
Pastikan konsentrasi pembersih dibanding air. Jika terlalu pekat, muncul risiko meninggalkan residu. Tapi jika terlalu encer, pembersih jadi tidak efektif untuk membersihkan dan memerlukan tenaga ekstra untuk melakukan agitasi.
10. Cost
Pada akhirnya semua juga bergantung pada biaya. Ada istilah pedagang, ”harga tidak menipu”. Kadang mencari pembersih dengan harga murah malah berujung jadi mahal. Misalnya, karena dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk mencapai hasil yang maksimal, atau karena membutuhkan waktu downtime yang lebih lama agar dapat membersihkan tuntas. Di sisi lain, pembersih yang harga belinya lebih mahal setelah diperhitungkan faktor lainnya justru ternyata jadi lebih murah dibanding pembersih yang harga belinya murah. Misalnya, karena tidak membutuhkan waktu downtime sama sekali.
Contohnya pembersih panel listrik RMC Super Electrosafe. Pembersih ini dapat membersihkan panel listrik dalam keadaan ON atau hidup. Berikut contohnya memperoleh produk ini dengan menggunakan metode SSTARRTECC.
Sebuah pabrik pemrosesan makanan memiliki kendala panel listrik yang kotor, namun berhubung produksi sedang tinggi karena mengejar target, tim maintenance tidak diizinkan melakukan shutdown maintenance.
Pemilihan Produk Berdasarkan Faktor dan Kondisi yang Dibutuhkan
Faktor |
Kondisi |
Produk |
---|---|---|
Soil / Kotoran | Karena pabrik makanan, selain kotoran umum yang ada di panel listrik, kemungkinan ada kotoran yang mengandung uap hasil produksi makanan (kotoran organik). | Jenis degreaser. Ada banyak produk RMC yang jenisnya degreaser. |
Surface / Permukaan | Panel listrik, di dalamnya terdapat bahan plastik juga. | Banyak juga produknya sama seperti di atas. |
Time / Waktu | Panel listrik tidak boleh dimatikan karena produksi sedang tinggi. | Degreaser RMC yang dapat digunakan di panel listrik dalam keadaan hidup. Terdapat 2 produk RMC Super Electrosafe dan RMC Biogenic Regent. |
Agitation / Agitasi | Karena pembersihan dilakukan dalam keadaan hidup, sebaiknya pembersih yang tidak perlu menggunakan agitasi manual (digosok dengan tangan). | RMC Super Electrosafe dan RMC Biogenic Regent dapat digunakan cukup dengan semprotan tembak untuk merontokkan kotoran. |
Rinse / Pembilasan | Tidak perlu dan tidak boleh dibilas dengan air karena ada di panel listrik. | RMC Super Electrosafe dan RMC Biogenic Regent tidak perlu dibilas karena akan menguap sendirinya. |
Regulation / Regulasi | Karena digunakan di pabrik pemrosesan makanan, sebaiknya yang bersertifikat food safety. | RMC Super Electrosafe memiliki sertifikat food safety Halal dan CFIA (Canada Food Inspection Agency).Enter your text here… |
Temperature / Suhu | Panel listrik umum ada di suhu 30-40 derajat. | RMC Super Electrosafe aman digunakan di bawah suhu 60 derajat. |
Environment / Lingkungan | Pabrik pemrosesan makanan. Kemungkinan memiliki lantai epoxy. | RMC Super Electrosafe aman di semua permukaan termasuk lantai epoxy, jadi meski produk menetes ke lantai saat digunakan, tidak merusak lingkungan. |
Concentration / Konsentrasi | Bebas, tim maintenance akan mengikuti saran supplier. | RMC Super Electrosafe sudah siap pakai/RTU (Ready To Use). Tidak perlu dan tidak boleh diencerkan. Mudah dan mengurangi risiko human error. |
Cost / Biaya | Tentu saja, pihak purchasing pasti mencari produk yang hemat. | RMC Super Electrosafe dapat digunakan dalam kondisi panel ON, tidak mengganggu operasional produksi. Nilai dari produk yang dihasilkan pasti lebih tinggi dibandingkan jika panel harus dimatikan sewaktu pembersihan. |
Dari analisa di atas, didapati bahwa produk yang tepat adalah RMC Super Electrosafe. Meski RMC Biogenic Regent juga bisa digunakan dalam keadaan ON, tapi karena faktor regulasi, karena perusahaan pemrosesan makanan, disarankan menggunakan RMC Super Electrosafe yang bersertifikat food safety dan tidak beraroma sehingga aman digunakan di pabrik pemrosesan makanan.
Jadi kesimpulannya, pilihlah produk yang tepat. Jangan tergiur dengan harga yang murah. Pastikan produk yang Anda gunakan benar-benar bermanfaat dan efektif.
Hubungi kami. Salah satu CSP kami siap untuk berkonsultasi dan membantu mencari solusi terbaik bagi perusahaan Anda.