Rumah sakit merupakan tempat layanan kesehatan yang sudah tentu dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai masalah kesehatan dengan harapan mendapatkan kesembuhan setiap harinya.
Tapi, tidak jarang beberapa di antara pasien setelah pulang dari rumah sakit malah mendapatkan penyakit yang baru. Bahkan mereka yang sehat pun cukup sering tertular penyakit setelah mengunjungi rumah sakit.
Maka dari itu, kebersihan rumah sakit menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, apalagi kebersihan pada ruang lingkup ruang perawatan pasien yang biasanya menjadi lokasi yang paling sering dan banyak dikunjungi. Jadi, resiko untuk menularkan penyakit maupun infeksi pada pengunjung tinggi di sana.
Tidak hanya kebersihan rumah sakit saja yang wajib untuk diperhatikan, melainkan kenyamanan pasien juga, terutama pasien yang menjalani rawat inap. Maka dari itu, mulai dari ventilasi udara, suhu ruang dan hal-hal lainnya harus dijaga dengan sebaik-baiknya untuk menjaga kondisi kamar tetap bersih. Selain itu, juga untuk menghindari bau yang tidak sedap.
Untuk menjaga kebersihan rumah sakit, terutama di ruangan pasien sendiri memiliki proses pembersihan yang dilakukan secara rutin. Cara pembersihan rumah sakit tersebut mulai dari membersihkan tempat tidur pasien, permukaan meja, sampai peralatan yang digunakan lainnya. Bagian lantai pun harus tidak luput untuk dibersihkan.
Lantai bisa dibersihkan menggunakan lobby duster lalu di pel setelahnya menggunakan mop microfiber minimal dalam satu hari adalah 2 kali. Sedangkan untuk ruang isolasi, mop yang digunakan membersihkan lantai harus berbeda dan disiapkan tersendiri.
Ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran virus atau infeksi yang mungkin dapat terjadi kepada para pengunjung maupun petugas kebersihan rumah sakit sendiri.
Permukaan lingkungan rumah sakit juga harus diperhatikan kebersihannya. Biasanya ini akan dibersihkan dengan menggunakan larutan disinfektan seperti natrium hipoklorit atau klorin.
Sedangkan untuk area atau tempat yang sempit bisa menggunakan alkohol dan larutan peroksida dengan kadar 0,5 sampai 1,4% untuk ruang rawat inap dan 2% untuk ruang operasi. Lalu untuk membersihkan udara sekitar bisa dengan melakukan proses dry mist tingkatnya 5 – 35%.
Alat-alat pembersih lingkungan rumah sakit seperti kain pel, sapu ijuk serta pembersih kering lainnya sebaiknya berbeda atau sendiri tidak jadi satu dengan yang digunakan untuk membersihkan ruangan-ruangan di atas.
Hal itu karena bisa menyebabkan aerosolisasi dari kuman patogen sehingga nantinya bisa menimbulkan infeksi bagian pernapasan tubuh.
Tidak hanya itu, cara untuk menjaga kebersihan seperti bagian permukaan di rumah sakit perlu tingkat kesadaran dari semua orang yang berada di dalamnya baik pengunjung, tenaga medis maupun petugas kebersihan. Dengan begitu budaya hidup sehat dan bersih bisa diimplementasikan dengan baik dan benar.
Beberapa hal lain bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan rumah sakit. Misalnya saja tidak membuang sampah secara sembarangan. Kemudian meletakkan atau menata barang-barang yang ada sesuai dengan tempatnya sehingga bisa tertata rapi dan mudah untuk ditemukan ketika akan digunakan. Lalu memisahkan antara barang yang masih bersih dengan barang yang kotor.
Cara pembersihan rumah sakit seperti di atas memang sudah menjadi tanggung jawab bagi semua orang yang ada di sana, terutama bagi petugas kebersihan.
Kenyamanan serta jaminan kesehatan pada pasien bisa saja sangat tergantung pada kebersihan di lingkungan rumah sakit. Namun sebenarnya, kesehatan pengunjung rumah sakit tidaklah hanya menjadi tanggung jawab dari pihak tersebut, melainkan juga tanggung jawab dari diri sendiri. Pengunjung atau pasien yang datang ke rumah sakit haruslah juga mengetahui bagaimana cara menjaga diri mereka supaya tidak tertular penyakit ketika berada di sana.
Lebih utamanya lagi, sekarang sedang masa pandemi covid-19 yang rentan untuk terserang virus tersebut. Semua orang haruslah benar-benar memperhatikan kesehatan dan kebersihan dirinya. Terlebih jika terpaksa harus ke rumah sakit. Untuk menghindari tertular virus corona di rumah sakit, pengunjung perlu menjalankan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan dan diterapkan di sana.
Tidak hanya itu, pengunjung atau pasien rumah sakit juga bisa menerapkan beberapa tips yang bisa dilakukan saat akan berobat ke rumah sakit. Tips-tips tersebut adalah sebagai berikut:
Tips Aman Berobat Ke Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19
1. Membuat Janji Dulu Dengan Dokter
Sebaiknya sebelum Anda datang ke rumah sakit di masa sekarang ini, Anda membuat janji terlebih dahulu dengan dokter. Pastikan dahulu pula jadwal prakter dokter di rumah sakit yang akan Anda datangi. Jadi, nanti Anda bisa datang sesuai dengan waktunya tanpa harus menunggu antrean dan malah mempunyai risiko tepapar virus.
2. Daftar Online
Biasanya jika berobat ke rumah sakit, Anda harus menunggu antrean yang cukup banyak. Namun, di masa pandemi ini sebaiknya Anda menghindari antrean yang tentunya akan banyak orang. Untuk itu sebelum ke rumah sakit, Anda bisa mendaftarkan diri dahulu secara online dan nantinya bisa langsung bertemu dengan dokter.
3. Memakai Masker serta Membawa Hand Sanitizer
Menggunakan masker di tempat umum termasuk rumah sakit adalah hal yang diwajibkan saat ini. Hal itu untuk menghindari penularan virus lewat udara ataupun batuk dan bersin dari orang lain yang mungkin terpapar. Selain itu, untuk lebih menjaga kebersihan Anda dianjurkan untuk membawa hand sanitizer. Namun jika ada tempat cuci tangan dengan sabun, dianjurkan Anda sering mencuci tangan. Anda pun tidak dianjurkan untuk menyentuh benda-benda yang ada di rumah sakit karena bisa saja sudah terpapar droplet pasien terinfeksi.
4. Menjaga Jarak Aman
Jaga jarak dan sebisa mungkin tidak berbicara dengan pasien lain juga sangat dianjurkan ketika di rumah sakit. Ini untuk menghindari terpapar virus dari droplet.
Demikian pembahasan mengenai cara pembersihan rumah sakit serta beberapa tips untuk Anda yang ingin mengunjungi rumah sakit di masa pandemi Covid-19 ini. Dengan kebersihan rumah sakit yang terjaga serta kemampuan pengunjung untuk melindungi diri sendiri, bisa mengurangi potensi penularan penyakit, virus, dan infeksi lainnya ketika berkunjung ke rumah sakit.